Galeri Pustaka
  • Home
  • Daftar Artikel
  • About
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Berlangganan
  • Follow Me !!
Home » Sungai » Klasifikasi Fungsi Jalan

Klasifikasi Fungsi Jalan

Dalam merencanakan sebuah disain jalan, sebelum menentukan rute yang merupakan perpaduan antara alinemen horisontal dan alinemen vertikal, perancang harus berpegang pada klasifikasi fungsi jalan yang akan dibuat : apakah itu termasuk jalan lokal, kolektor, atau arteri karena hal itu akan sangat menentukan pada kriteria disain.

Masing-masing kelas jalan mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda baik pada lebar jalan, kelandaian, kecepatan rencana, dan fasilitas-fasilitas lainnya seperti bahu jalan, jalur lambat, atau jalur pejalan kaki. Untuk kepentingan itu maka dalam menentukan rute harus selalu mengingat pada klasifikasi jalan yang masing-masing memiliki  fasilitas dan disain kriteria yang berbeda.

Klasifikasi Fungsi Jalan

KLASIFIKASI FUNGSI JALAN
Menurut PP No.26 Th.1985 Tentang Jalan, sistem jalan dibagi dalam 2 kategori, yakni sistem jaringan primer dan sistem jaringan sekunder.

SISTEM JARINGAN PRIMER
  1. Sistem Jaringan Jrimer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi sebagai berikut : a) Dalam satu Satuan Wilayah Pengembangan menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang di bawahnya sampai ke persil. b) Menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar Satuan Wilayah Pengembangan.
  2. Jalan Arteri Primer, menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.
  3. Jalan Kolektor Primer, menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.
  4. Jalan Lokal Primer, menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau kota jenjang kedua dengan persil atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota dibawah jenjang ketiga dengan persil.
Tabel Hubungan antar hierarki kota dengan peranan ruas jalan 
dalam Sistem Jaringan Primer
KOTA
JENJANG I
JENJANG II
JENJANG III
PERSIL
JENJANG I
Arteri
Arteri
-
Lokal
JENJANG II
Arteri
Kolektor
Kolektor
Lokal
JENJANG III
-
Kolektor
Lokal
Lokal
PERSIL
Lokal
Kolektor
Lokal
Lokal
Sumber : Departemen Perhubungan, 1993, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas, Jakarta.

Maksud Penjenjangan Kota
Penjenjangan kota yang dimaksudkan adalah pengelompokan kota ditinjau dari segi pembinaan jaringan jalan, dan bukan pembagian kota berdasarkan kelas-kelasnya sesuai dengan UU No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, dengan kriteria sebagai berikut :
  • Kota Jenjang kesatu : adalah kota yang berperan melayani seluruh satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang paling tinggi dalam satuan wilayah pengembangannya serta memiliki oriebtasi ke luar wilayahnya.
  • Kota Jenjang kedua : adalah kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang kesatu dalam satuan wilayah pengembangannya dan terikat jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kesatu.
  • Kota Jenjang ketiga : adalah kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang kedua dalam satuan wilayah pengembangannya dan terikat jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kedua dan kota jenjang kesatu.

SISTEM JARINGAN SEKUNDER
  1. Sistem Jaringan Sekunder disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang kota yang menghubungkan kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga sampai perumahan.
  2. Jalan Arteri Sekunder : menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
  3. Jalan Kolektor Sekunder : menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
  4. Jalan Lokal Sekunder : menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya ke perumahan.

Tabel Hubungan antar kawasan kota dengan peranan ruas jalan 
dalam Sistem Jaringan Sekunder
KAWASAN
PRIMER
SEKUNDER I
SEKUNDER II
SEKUNDER III
PERUMAHAN
PRIMER
-
Arteri
-
-
-
SEKUNDER I
Arteri
Arteri
Arteri
-
Lokal
SEKUNDER II
-
Arteri
Kolektor
Kolektor
Lokal
SEKUNDER III
-
-
Kolektor
-
Lokal
PERUMAHAN
-
Lokal
Lokal
Lokal
-
Sumber : Departemen Perhubungan, 1993, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas, Jakarta.

Maksud Kawasan
Kawasan adalah wilayah yang dibatasi oleh lingkup pengamatan fungsi tertentu, meliputi :
  • Kawasan Primer : adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi primer.
  • Kawasan Sekunder : adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder.
  • Fungsi Primer suatu kota adalah sebagai titik simpul jasa distribusi bagi daerah jangkauan peranannya.
  • Fungsi Sekunder suatu kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam jangkauan lokal.

SUMBER REFERENSI :
Bahan Ajar Kuliah Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas, Universitas Sebelas Maret.
Suka Artikel Ini? Bagikan : Facebook TwitterGoogle+
Artikel Terkait "Klasifikasi Fungsi Jalan" :
Ditulis oleh Admin pada Kamis, 11 April 2013

0 Komentar untuk "Klasifikasi Fungsi Jalan"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Dapatkan Update Artikel Terbaru Lewat Email Kamu

Artikel Terbaru

Artikel Populer

  • Sistem Informasi Posyandu (SIP)
  • Desain Geometrik Lahan Off-Street Parking
  • Bias dalam Pengumpulan Data
  • Bangunan Bagi dan Bangunan Bagi Sadap
  • Penerjemahan Kata demi Kata, Bebas, dan Harfiah
  • Penerjemahan Komunikatif dan Semantik
  • Pengertian, Cara dan Jenis Parkir
  • Pengertian, Jenis dan Lebar Bahu Jalan

Kategori Artikel

Bahasa Indonesia Biologi Blogging Ekonomi Ekonomi Teknik Geografi Hidrologi Internet Irigasi Jembatan Kesehatan Komunikasi Lanskap Lingkungan Listrik Manajemen Proyek Metode Penelitian Musik Pertanian Sosial Struktur Kayu Sungai Teknik Fondasi Teknik Lalu Lintas Transportasi Utilitas Gedung
Copyright © 2013 - 2018 Galeri Pustaka - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger