Galeri Pustaka
  • Home
  • Daftar Artikel
  • About
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Berlangganan
  • Follow Me !!
Home » Metode Penelitian » Masalah yang Baik untuk Bahan Penelitian

Masalah yang Baik untuk Bahan Penelitian

Setelah kita mengetahui sumber masalah dan tingkatan masalah yang telah kita ulas sebelumnya, selanjutnya kita akan membahas mengenai masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian. Tidak setiap masalah bisa dijadikan bahan penelitian.

Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum suatu masalah ditetapkan sebagai bahan penelitian. Daftar dibawah bisa dijadikan pegangan untuk menetapkan suatu masalah apakah merupakan masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian.

Pemilihan Masalah sebagai Bahan Penelitian
(sumber : blog.stikom.edu)

MASALAH YANG BAIK UNTUK DIJADIKAN BAHAN PENELITIAN
Masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian sebaiknya memenuhi kualifikasi dibawah ini, berikut disajikan beberapa daftar yang bisa digunakan sebagai pegangan dalam menentukan masalah untuk dijadikan bahan penelitian.

LAYAK DITELITI, yaitu :
  • Masalah akan layak untuk diteliti bila mengandung originalitas. Artinya masalah tersebut bukan merupakan duplikasi dari penelitian yang persis sama dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil dari suatu penelitian atas masalah yang mengandung originalitas akan memberi sumbangan/kontribusi bagi ilmu pengetahuan maupun terapannya. Untuk menentukan apakah suatu masalah merupakan duplikasi dari penelitian sebelumnya atau bukan kadang tidak mudah, dan tidak mungkin hanya dilihat sekilas dari topik penelitian. Karena suatu topik dapat saja diteliti kembali sehubungan adanya keraguan atas hasil penelitian sebelumnya, atau diteliti dengan menggunakan metodologi baru yang dianggap lebih baik dari metodologi sebelumnya, ataupun diulang penelitiannya dengan perlakuan dan kondisi yang berbeda.
  • Masalah yang baik juga akan menyatakan adanya hubungan antara variable-variabel. Contoh: Apakah X berhubungan dengan Y? Bagaimana X dan Y berhubungan dengan C? Bagaimana A berhubungan dengan B dibawah kondisi C dan D? Contoh yang lebih nyata misalnya “ Apakah penambahan kadar semen dalam suatu campuran beton akan meningkatkan kekuatan beton?”
  • Masalah yang akan diteliti tidak hanya mengandung hubungan antar variable-variabelnya, tapi variable-variabel tersebut harus dapat diukur/diuji. Masalah yang abstrak dan tidak dapat terkuantifikasi tidak mungkin untuk dijadikan bahan penelitian. Dalam contoh sebelumnya kadar semen dapat diukur dan dinyatakan jumlahnya dalam kg, sementara kekuatan beton juga dapat diuji dan dinyatakan besarnya dalam MPa.
  • Masalah yang akan diteliti sudah seharusnya dipilih yang penting, signifikan dan memberi manfaat baik bagi ilmu pengetahuan maupun memberi sumbangsih bagi pemecahan masalah yang nyata. Masalah tidak boleh mengada-ada. Disini pemahaman akan masalah dan konteksnya serta latar belakang masalahnya akan menggambarkan seberapa penting dan signifikan masalah tersebut untuk diteliti.

FEASIBLE, yaitu :
  • Masalah hendaknya ditetapkan sesuai dengan sumber daya yang ada. Masalah yang terlalu besar sebaiknya dipecah-pecah menjadi beberapa masalah  yang selanjutnya dipilih satu saja berdasarkan prioritasnya sehingga memungkinkan untuk diteliti dengan sumberdaya yang ada. Jadi dalam memilih masalah jangan terlalu ambisius, perhitungkan sumber daya yang ada.
  • Jika penelitian akan mengunakan data sekunder, maka sejak semula harus dipastikan bahwa data tersebut tersedia dan dapat diperoleh dari sumbernya. Jika penelitian menggunakan data primer, maka masalah yang akan diteliti tidak hanya harus mengandung hubungan antar variable yang bersifat bisa diuji/diukur, tetapi juga alat untuk mengukur dan mendapatkan data harus tersedia dan memungkinkan untuk dipakai.  Jadi baik akan menggunakan data primer maupun sekunder, yang perlu dipastikan dalam penelitian atas suatu masalah tertentu adalah tersedianya data dan metodologinya memungkinkan.
  • Dalam menentukan masalah penelitian juga harus dipertimbangkan dana dan waktu. Masalah yang dipilih dalam penelitian sebaiknya disesuaikan dengan jumlah dana yang tersedia dan jangka waktu yang ada.

SESUAI KUALIFIKASI SI PENELITI, yaitu :
  • Masalah hendaknya menarik minat si peneliti, sehingga ada semangat dan keinginan yang kuat dari dalam si peneliti untuk melakukan penelitian dan menghasilkan oup put yang diinginkan.
  • Minat penelitian tidaklah cukup, tetapi juga membutuhkan kemampuan peneliti untuk memahami benar akan masalahnya dan untuk melaksanakan seluruh proses riset atas masalah tersebut.


SUMBER REFERENSI :
Kusno AS. ST, PhD dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Suka Artikel Ini? Bagikan : Facebook TwitterGoogle+
Artikel Terkait "Masalah yang Baik untuk Bahan Penelitian" :
Ditulis oleh Admin pada Kamis, 02 Mei 2013

0 Komentar untuk "Masalah yang Baik untuk Bahan Penelitian"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Dapatkan Update Artikel Terbaru Lewat Email Kamu

Artikel Terbaru

Artikel Populer

  • Bentuk Sungai
  • Tahap-Tahap Pembuatan Estimasi Secara Detail
  • Desain Geometrik Lahan Off-Street Parking
  • Sistem Informasi Posyandu (SIP)
  • Bangunan Bagi dan Bangunan Bagi Sadap
  • Bias dalam Pengumpulan Data
  • Definisi, Struktur dan Manfaat Wawancara
  • Klasifikasi Nemathelminthes (Nematoda)

Kategori Artikel

Bahasa Indonesia Biologi Blogging Ekonomi Ekonomi Teknik Geografi Hidrologi Internet Irigasi Jembatan Kesehatan Komunikasi Lanskap Lingkungan Listrik Manajemen Proyek Metode Penelitian Musik Pertanian Sosial Struktur Kayu Sungai Teknik Fondasi Teknik Lalu Lintas Transportasi Utilitas Gedung
Copyright © 2013 - 2018 Galeri Pustaka - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger