Galeri Pustaka
  • Home
  • Daftar Artikel
  • About
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Berlangganan
  • Follow Me !!
Home » Metode Penelitian » Proses Perumusan Masalah dalam Penelitian

Proses Perumusan Masalah dalam Penelitian

Setelah kita berkutat membahas tentang sumber masalah penelitian, tingkatan masalah dalam penelitian dan kriteria masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian. Sekarang bagaimana suatu masalah diformulasikan menjadi rumusan masalah?

Proses perumusan suatu masalah akan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Lihat kembali bagaimana ide untuk mendapatkan masalah penelitian (sumber masalah). Ide masalah yang didapat mungkin masih bersifat umum, dan terlalu luas cakupannya.  Karena itu setelah ide didapat, perbanyak informasi tentang masalah tersebut melalui literatur yang ada, diskusi dengan orang yang berkompeten dengan masalah tersebut, dll. Informasi yang banyak akan membantu memahami lebih jelas akan masalah tersebut dan melihat peluang yang mungkin untuk mendapatkan masalah yang lebih spesifik. Untuk ini perlu dilakukan analisa.

Contohnya :
Anda melihat adanya keruwetan lalu-lintas di depan Pasar Klewer. Anda tertarik untuk meneliti penyebab ruwetnya lalu-lintas disana. Sampai tahap ini anda sudah mendapatkan ide penelitian yaitu mencari faktor-faktor yang menyebabkan keruwetan lalu-lintas di depan Pasar Klewer. Namun demikian ide penelitian ini masih umum sifatnya. Maka anda mulai membaca literatur mengenai teori lalu-lintas, dll yang berkaitan dengan itu. Anda dapat pula membaca hasil penelitian dan kajian yang mungkin sudah pernah dilakukan mengenai lalu-lintas Pasar Klewer.

Informasi yang anda dapatkan dari literatur-literatur ini membantu anda paling tidak anda mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan lalu-lintas seperti jumlah dan jenis kendaraan yang lewat, jumlah pengunjung dan pedagang, dll. Pada tahap ini anda siap melangkah lebih jauh untuk menganalisa faktor-faktor mana yang relevan dengan kondisi Pasar Klewer.

Proses Perumusan Masalah
(sumber : sweeetmidnightblue.wordpress.com)

TAHAP ANALISA
Setelah masalah teridentifikasi dan benar-benar dipahami, dilakukan analisa untuk menentukan variabel-variabel yang akan diteliti.

Contohnya :
Pada contoh sebelumnya masalah keruwetan lalu-lintas di depan Pasar Klewer sudah dapat diperoleh gambaran faktor-faktor yang menimbulkannya. Sekarang anda menganalisa faktor-faktor mana yang sangat relevan untuk diteliti. Mungkin anda menganggap / menduga bahwa parkir dan jumlah pengunjung dan pedagang di Pasar Klewer yang menjadi faktor penting timbulnya keruwetan lalu-lintas disana. 

Disini anda sudah menetapkan variable-variabel yang akan diuji / diukur dan hubunganya satu dengan yang lain yaitu jumlah parkir, pengunjung dan pedagang pasar Klewer serta menghubungkannya dengan variable yang lain yaitu keruwetan lalu-lintas yang ditandai dari macetnya kendaraan yang lewat (diukur dengan lama waktu tempuh untuk melewati jalan didepan Pasar Klewer). Anda perlu melanjutkan analisanya untuk menentukan kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk mengukur variabel-variabelnya.

TAHAP FOKUS DAN SCOPE
Dari analisa yang dilakukan, akan didapat masalah yang lebih spesifik dan terfokus. Masalah yang spesifik dan terfokus ini yang selanjutnya akan diteliti dan diukur variable-variabelnya. Perilaku dan kondisi-kondisi yang ditetapkan untuk mengukur variabel-variabel selanjutnya akan membatasi ruang lingkup penelitian tersebut.

TAHAP FORMULASI RUMUSAN MASALAH
Bila tahap identifikasi masalah, tahap analisa dan tahap fokus dan scope sudah dilakukan, tahap terakhir adalah menformulasikan masalahnya. Dalam masalah keruwetan Pasar Klewer tersebut, mungkin anda merumuskan masalahnya sebagai hubungan antara jumlah, jenis dan waktu parkir serta jumlah pedagang dan pengunjung pasar Klewer pada jam-jam tertentu dengan lama waktu tempuh jenis kendaraan tertentu untuk melewati jalan di depan Pasar Klewer tersebut.

Dengan demikian jelas bahwa rumusan masalah yang dibuat mengandung implikasi-implikasi sebagai berikut :
  • Variabel-variabel apa saja yang akan diukur.
  • Adanya hipotesa.
  • Dasar untuk menformulasikan tujuan penelitian.
  • Dasar untuk membuat judul penelitian.


SUMBER REFERENSI :
Kusno AS. ST, PhD dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Suka Artikel Ini? Bagikan : Facebook TwitterGoogle+
Artikel Terkait "Proses Perumusan Masalah dalam Penelitian" :
Ditulis oleh Admin pada Kamis, 02 Mei 2013

0 Komentar untuk "Proses Perumusan Masalah dalam Penelitian"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Dapatkan Update Artikel Terbaru Lewat Email Kamu

Artikel Terbaru

Artikel Populer

  • Klasifikasi dan Siklus Reproduksi Jamur
  • Keuntungan dan Kerugian adanya Jamur
  • Definisi, Struktur dan Manfaat Wawancara
  • Bentuk dan Struktur Jamur
  • Bias dalam Pengumpulan Data
  • Rumah Tangga Keluarga sebagai Pelaku Ekonomi
  • Sistem Informasi Posyandu (SIP)
  • Bangunan Bagi dan Bangunan Bagi Sadap

Kategori Artikel

Bahasa Indonesia Biologi Blogging Ekonomi Ekonomi Teknik Geografi Hidrologi Internet Irigasi Jembatan Kesehatan Komunikasi Lanskap Lingkungan Listrik Manajemen Proyek Metode Penelitian Musik Pertanian Sosial Struktur Kayu Sungai Teknik Fondasi Teknik Lalu Lintas Transportasi Utilitas Gedung
Copyright © 2013 - 2018 Galeri Pustaka - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger