Setelah pada kesempatan yang lalu telah kita uraikan bersama mengenai bagaimana
perkembangbiakan dan manfaat tumbuhan lumut, pada kesempatan kali ini kita akan uraikan bersama mengenai klasifikasi tumbuhan lumut (bryophyta). Tumbuhan lumut diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu kelas Hepaticopsida (lumut hati), kelas Anthocerotopsida (lumut handuk), dan kelas Bryopsida (lumut sejati). Ketiga klasifikasi tersebut akan kita uraikan masing-masing dalam penjelasan berikut ini.
KELAS HEPATICOPSIDA (LUMUT HATI)
Lumut hati merupakan anggota tumbuhan lumut yang mudah dilihat dan diamati. Mengapa disebut lumut hati? Karena tubuh lumut hati dibagi menjadi beberapa lobus, yang bentuknya akan mengingatkan seseorang akan lobus hati pada hewan.
Kelas Hepaticopsida meliputi 300 genus dan 6.000 spesies yang umumnya terdapat di daerah tropis dan daerah beriklim basah. Secara umum, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Jugermanniidae yang berdaun dan Marchabtiopsida yang bertalus.
Kelompok Jugermanniidae
Kelompok lumut hati berdaun terlihat sangat mirip dengan lumut pada umumnya. Jenis lumut ini mempunyai daun yang lebih sederhana dari lumut dan tidak memiliki tulang tengah yang disebut costa. Tangkai dari sporofitnya berwarna transparan (bening) sampai ke arah putih. Sporofit dari lumut hati mempunyai struktur sederhana yang terdiri atas kaki yang melekat pada gametofit dan suatu kapsul. Kapsulnya biasanya berwarna hitam dan berbentuk telur. Salah satu contoh jenis lumut hati berdaun adalah Scapania sp.
|
Scapania sp
(sumber gambar : bryophytes.plant.siu.edu) |
Kelompok Marchantiopsida
Kelompok lumut hati bertalus lebih mudah ditemukan daripada lumut hati berdaun dan strukturnya berbentuk talus. Gametofitnya pipih, berwarna hijau dan berbentuk seperti rajutan berpilin. Pada saat gametofitnya tumbuh subur dan siap menghasilkan generasi sporofitnya, tumbuhan ini dapat tumbuh seperti struktur berbentuk payung berwarna hijau yang disebut carpocephalum. Sporofit tumbuh di bawah struktur payung tersebut dan sering sekali terlindung dari penglihatan.
Ada dua struktur payung, yaitu payung yang tepinya rata yang menunjukkan anteridium dan payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya yang menunjukkan arkegonium. tahap ini merupakan tahap reproduksi generatif. Sementara itu, reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup. Salah satu contoh jenis lumut hati bertalus adalah Asterella Californica.
|
Asterella california
(sumber gambar : nathistoc.bio.uci.edu) |
KELAS ANTHOCEROTOPSIDA (LUMUT TANDUK)
Lumut tanduk tidak menghasilkan spora dalam kapsul di ujung tangkai, melainkan di dalam tangkai berbentuk seperti tanduk berwarna hijau. Pada saat spora telah matang, tangkai tersebut pecah (terbelah) dan kemudian melepaskan spora. Di bawah pengamatan mikroskop, sel lumut tanduk terlihat agak berbeda dengan jenis lumut yang lain. Lumut tanduk memiliki satu kloroplas besar dalam setiap selnya. Tumbuhan lumut jenis lain biasanya mempunyai kloroplas kecil dalam setiap selnya. Salah satu contoh lumut tanduk adalah Anthoceros sp.
|
Anthoceros sp.
(sumber gambar : forestis.rsvs.ulaval.ca) |
KELAS BRYOPSIDA (LUMUT SEJATI)
Lumut sejati terdiri atas tangkai yang panjang dan kecil serta daun, tapi semuanya tidak memiliki jaringan pembuluh. Gigi peristom merupakan ciri khusus dari lumut sejati, yaitu organ yang terletak di ujung tangkai gametofit untuk melepaskan spora.
Pada kondisi yang sesuai spora-spora tumbuh dengan membentuk filamen bawah tanah yang ramping yang disebut protonema. Protonema akhirnya tumbuh menjadi tumbuhan gametofit. Lumut sejati juga menghasilkan gametofit-gametofit dari organ-organ vegetatif khusus seperti bubil yang dihasilkan oleh rizoid, gemma yang dihasilkan oleh daun atau batang, dan protonema sekunder yang dihasilkan oleh rizoid atau bagian yang bukan dari tunas yang berdaun. Beberapa contoh spesies lumut sejati yaitu
Hommolathecium natalli, Sphagnum (lumut janggut), dan
Polytricum.
|
Sphagnum (lumut janggut) (sumber gambar : sevcikphoto.com) |
SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus