Tumbuhan lumut hampir dapat ditemui di semua daerah di dunia. Lumut dapat tumbuh di atas tanah yang lembab, batang pohon maupun di bebatuan. Tumbuhan lumut tergolong tumbuhan yang tidak berpembuluh, yang mengambil air langsung dari dasar tempat tumbuhnya atau dari udara dan bukan melalui struktur tubuhnya.
Tumbuhan lumut ada yang berukuran sangat kecil hingga ada yang sampai 30 cm (tingginya). Rata-rata tinggi tumbuhan lumut antara 1,2 - 5 cm dan umumnya bervariasi dari hijau ke hitam bahkan ada yang tidak berwarna. Struktur yang analog dengan akar pada lumut adalah rizoid.
Itulah sedikit uraian mengenai tumbuhan lumut. bagaimanakah dengan cara perkembangbiakan dan apa saja manfaat dari tumbuhan lumut? Selanjutnya akan kita bahas bersama pada uraian berikut ini.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual (vegetatif dan generatif). Pada umumnya, lumut berkembang biak secara seksual. Sel gamet berkembang dalam struktur yang disebut gametangia, Gametangia jantan disebut anteridium yang menghasilkan sperma berflagela. Gametangia betina disebut arkegonium yang menghasilkan sel telur (ovum). Sperma berflagela memerlukan air untuk berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur.
|
Siklus hidup lumut daun |
Dalam siklus hidupnya, tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan. Selama siklus ini, tumbuhan lumut mengalami pergantian generasi, yaitu dari generasi sporofit (diploid) ke generasi gametofit (haploid). Pada tumbuhan lumut generasi yang dominan adalah gametofit. Sementara itu, sporofit berukuran lebih kecil dan hidup lebih singkat daripada gametofit.
Setelah sperma berenang ke arkegonium dan membuahi sel telur, hasil zigot membelah dengan cara mitosis dan berkembang menjadi sporofit embrionik di dalam arkegonium. Pada perkembangan selanjutnya, sporofit menjadi suatu tangkai panjang yang dasarnya (pangkalnya) melekat pada arkegonium. Setelah dewasa, suatu sporangium akan terbentuk di ujung tangkai dan spora haploid berkembang terhambur. Spora-spora tersebut berkecambah melalui pembelahan mitosis dan membentuk struktur yang dikenal dengan nama protonema. Protonema akan menghasilkan tunas-tunas yang akhirnya berkembang menjadi gametofit dewasa yang melengkapi siklus hidup tumbuhan lumut.
MANFAAT TUMBUHAN LUMUT
Meskipun ukuran pohonnya kecil, tumbuhan lumut merupakan anggota ekosistem yang sangat penting. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan printis untuk pertumbuhan tumbuhan lain dan dapat mencegah erosi. Di lain pihak, lumutlah yang memperkaya hutan kita yang merupakan hutan hujan sehingga mengurangi kesan gersang dan melembutkan permukaan bumi bagaikan sebuah karpet. Karpet lembut yang mengagumkan ini pada kenyataannya mampu melapukkan batuan yang merupakan tempat tumbuhnya. Hasil pelapukan batuan ini akan menghasilkan tanah subur untuk tempat tumbuhnya tanaman lain. Inilah fungsi lumut sebagai tumbuhan perintis. Lumut juga dapat menahan butiran tanah sehingga dapat mencegah terjadinya tanah longsor.
|
Sphagnum
(sumber gambar : sevcikphoto.com) |
Salah satu jenis tumbuhan yang bermanfaat ialah Sphagnum. Sel daun dan bongkolnya yang kosong banyak mengandung air. Oleh karena itu, Sphagnum digunakan untuk pembungkus tanaman sebagai sumber pengembunan dan selama pengapalan. Sphagnum yang telah diuraikan sebagian berupa abu organik juga masih banyak mengandung uap air sehingga saat ditambahkan ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur tanah dan mempertahankan kapasitas air dalam tanah.
Di Amerika Utara, abu organik digunakan untuk kebutuhan tanaman hortikultura. Abu organik dari bongkol Spaghnum yang sudah lama lapuk dijadikan bahan bakar penting di daerah yang beriklim es seperti Irlandia, Wales, Skotlandia, Denmark dan Finlandia.
SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus